Tak terasa sudah hampir 3 bulan menunggu kepastian dari hasil tes Seleksi Minat, Bakat dan Keperibadian PPG Prajabatan 2017. dimana pada saat itu tepat tanggal 15 Juli 2017 saya mengikuti serangkaian tes, yang dilaksanakan di salah satu LPTK, saat itu saya mengikuti semua prosedur dengan baik, saya menegejar dosen prodi saya agar segera mengurus ijazah saya, dan alhamdulillah dalam jangka 3 hari ijazahpun keluar, memang ijazah sudah lama siap, namun belum di tanda tangani Rektor. Saya membawa ijazah saya ke LPTK terkait, namun sampai pada hari ini tanggal 4 Oktober 2017, saya mendapat kabar yang membuat hati saya terluka ketika saya membuka Webside http://ppg.ristekdikti.go.id/ saya mendownload daftar nama peserta yang lolos, dari 4.661 orang yang dinyatakan lolos, saya pikir ada nama saya disitu, saya bolak-balik dan saya cek berkali-kali, namun hasilnya juga tetap sama, nama saya tidak keluar. saat itulah hati saya menjadi sedih, dan semangat saya hilang, saya tidak tau lagi mau berkata apa, harus menyalahkan siapa, padahal sudah saya kerahkan semua kemampuan saya, dan saya sudah menjawab semua pertanyaan saat wawancara. saat itu tibul pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya,apakah ini sebuah permainan, mengapa saya tidak lolos padahal dari LPTK terkait 210 orang yang dinyatakan lulusdan mendapat undangan untuk ikut tes wawancara, namnun yang lulus final 204 orang, sisa (6) enam orang yang lulus, saya bersama teman saya merasah sedih mengapa kami tersisihkan, apakah karena kami bukan alumni LPTK tersebut, saat tes pun dalam kelompok saya ada yang tidak bisa menjawab pertanyaan, namun dia lolos, apakah di prioritaskan, atau bagaimana? "aahh sudah lah" mungkin Nilai saya kurang, tetapi waktu wawancara saat diskusi saya yang memulai pertama, saya pikir ada nilai plusnya, atau mungkin saya memang tidak layak jadi guru. saat ini wajarlah, timbul pikiran-pikiran yang tidak baik dan sesekali menyadari kualitas saya. sudah laahh ini memang bukan rezeki saya, dan saya sudah berusaha, ibarat lagu maahh (setidaknya aku pernah berjuang) apalah daya Allah yang maha tau, nasib saya dan nasib semua manusia. Saya bertawakal saja, dan saya juga berterimah kasih kepada kedua orangtua saya dan teman-temn yang selalu mendoakan dan mendukung saya, saya juga minta maaf kepada kedua orangtua saya karena saya memberikan kabar yang tidak menyenangkan, membuat hati kecewa, namun kedepan akan saya coba lagi, berjuang dan terus berjuang. semoga pihak pemerintah terutama dari http://belmawa.ristekdikti.go.id masih membuka peluang untuk program ini, karena saya memang bersungguh-sungguh menjadi seorang guru. terimakasih PPG dikti, Sukses buat teman-teman yang lulus.